Laman

Selasa, 26 April 2011

kekelaman hingga kematian

semua begitu gelap
semua begitu negative
semua begitu kelam
aku disini mencoba merangkak keluar tanpa arah
semua sia-sia
tidak ada yang bisa menolong
takkan ada
kekelaman menyebar di pintu angan
satu2nya harapan
kini telah musnah dihabisi fakta dan kenyataan
takkan ada yang menolong
takkan ada
mencoba bertahan
dengan kekuatan batin
batin pun mulai menyerah dan membunuh tubuh perlahan
perlahan namun pasti
tuhan aku tidak tahan lagi
tuhan aku tidak tahan lagi
tuhan aku tidak tahan lagi
cabut saja nyawa ku ini
tiada lagi yang membutuhkan ku
tiada lagi yang memberi harapan walau senggenggam pasir
fakta & kenyataan ini begitu menyakitkan
sangat menyakitkan
kucoba untuk menghilangkan amarah namun tidak terbendung
pekatnya ruang hati ku yang telah mengeras
kematian samar terdengar
singkirkan angan singkirkan harapan
terkubur dalam
sangat dalam
terkubur dalam keputus asaan
ku disini menyerah akan ajal
bila telah sampai aku rela
aku rela nyawa ku dicabut
segera ku menghadap tuhan
kucoba terangi ruang jiwa
mengusir kekelaman batin
tapi tak bisa
sia sia
terjebak dalam ketiadaan
kehampaab kesunyian ketiadaan
ku tersadar dan terdiam
dalam keheningan menyakitkan
kucoba menelan fakta
menelan luka yang tak terhingga
kutenggelam dalam keheningan
dalam ketiadaan kehampaan hidup
kemana kah aku kan pergi
semakin berjalan semakin rapuh
kucoba sembunyikan fakta
menampik fakta dan terus lari
tapi ku tak sanggup hingga terjatuh lebih dalam
jatuh membusuk menghilang
semua bayang menjauh tersisa hanya agoni
angan pun enggan menyapa
hanya kemurkaan penderitaan yang menemani ku sampai akhir
menginjak kerdil jiwa
lelah kupendam semua
berpijak di keresahan jiwa
disini aku tersadar dan terdiam menatap kematian

2 komentar: